Temani
Aroma rambutmu berasa secangkir kopi
Seduh sedap alami
Terurai tertiup angin perkebunan pagi
Lemah, seperti juga tari yang pernah kulihat di Negeri Turki
Ketika aku akan mendekapmu, engkau pergi
Ingin aku mengecupmu di pipi
Yang lebih lembut dari para peri
Juga jika memandangmu serasa luas seperti memandang lautan Pulau Hawaii
Ya, engkau yang bentuknya lebih indah,
dari seratus makna
Aku pergi engkau neraka menebus kesalahan cinta
Sedangkan hatimu naik menuju surga
Menatapmu di suatu tempat,
Lalu tempat itu berubah menjadi Taman Eden
Atau Taman Gantung di Babylonia
Suaru mengubah desiran angin muson berubah menjadi lantunan biola
kini jasadmu menepi di perkuburan sepi
Menangis tersedu berhari-hari
Terputus urat dan seluruh nadi
Aku ingin menyusulmu pergi,
Aku ingin mati,
Tapi, Temani.
Hasnan Hafidh
20/1/2016
0 komentar:
Posting Komentar